Menilai batilnya
sesuatu dengan dalil seandainya sesuatu itu benar niscaya mereka lebih berhak
terhadapnya.
Allah berfirman:
{ وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
لَوْ كَانَ خَيْرًۭا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا۟ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ
هَٰذَآ إِفْكٌۭ قَدِيمٌۭ}
“Dan orang-orang kafir berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya dia (Al Qur'an) adalah suatu
yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan
karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata:
"Ini adalah dusta yang lama".” (Q.S. Al-Ahqaf: 11)
Setelah
firman Allah:
{ قُلْ
أَرَءَيْتُمْ إِن كَانَ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ وَكَفَرْتُم بِهِۦ وَشَهِدَ شَاهِدٌۭ مِّنۢ
بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ مِثْلِهِۦ فَـَٔامَنَ وَٱسْتَكْبَرْتُمْ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ
لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ}
“Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku,
bagaimanakah pendapatmu jika Al Qur'an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu
mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israel mengakui (kebenaran) yang
serupa dengan (yang disebut dalam) Al Qur'an lalu dia beriman, sedang kamu
menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada
orang-orang yang lalim".” (Q.S. Al-Ahqaf: 10)
Sumber: Syarh Masaail
Al-Jahiliyyah, Mahmud Syukry Al-Alusy
Penerjemah: Agus Hasan
Bashory
Diketik ulang dari buku
‘Mewaspadai 100 Perilaku Jahiliyah’
No comments:
Post a Comment