Mengandalkan banyaknya
jumlah, ber-hujjah dengan bilangan mayoritas, dan ber-hujjah untuk menyatakan batilnya sesuatu dengan
alasan bahwa jumlah pengikutnya sedikit. Maka Allah menurunkan apa yang
membantah dan menggugurkan prinsip ini. Allah berfirman dalam surat Al-An’am:
{وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ
ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (116) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِٱلْمُهْتَدِينَ (117)}
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta
(terhadap Allah). Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang
orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (Q.S.
Al-An’am: 116-117)
Banyaknya jumlah orang
yang sesat tidak mengharuskan kita untuk berpaling dari mengikuti kebenaran
bagi orang yang memiliki ketajaman pandangan dan kejernihan hati. Karena
kebenaran itu lebih berhak diikuti meskipun pengikutnya sedikit, sebagaimana
firman Allah:
{قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦ ۖ وَإِنَّ
كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلْخُلَطَآءِ لَيَبْغِى بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَقَلِيلٌۭ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُۥدُ أَنَّمَا
فَتَنَّٰهُ فَٱسْتَغْفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّ رَاكِعًۭا وَأَنَابَ ۩}
“Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat lalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan
sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka
berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud
mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu
menyungkur sujud dan bertobat.”
(Q.S. Shad: 24)
Maka Allah mengabarkan
tentang para pengikut dan penolong kebenaran bahwa mereka itu sedikit
jumlahnya. Akan tetapi sedikitnya jumlah tidak menjadi masalah.
Orang yang memiliki
ketajaman nalar akan melihat kepada dalil dan mengambil apa yang dihasilkan
oleh bukti, meskipun hanya sedikit orang-orang yang mengetahuinya dan yang
mentaatinya.
Barangsiapa mengambil
apa yang ada pada kebanyakan orang dan apa yang biasa diterima oleh orang awam
tanpa melihat kepada dalil maka ia salah. Ia meniti jalannya orang-orang
Jahiliyah dan cacat menurut pandangan orang-orang cerdik lagi pandai.
Sumber: Syarh Masaail
Al-Jahiliyyah, Mahmud Syukry Al-Alusy
Penerjemah: Agus Hasan
Bashory
Diketik ulang dari buku
‘Mewaspadai 100 Perilaku Jahiliyah’
No comments:
Post a Comment