Sesungguhnya menyalahi Waliy
Al-Amr (pemimpin) dan ketidakpatuhan kepadanya –menurut mereka- adalah satu
keutamaan. Sebagian dari mereka enjadikannya sebagai sebuah agama, maka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menentangnya dan memerintahkan
kepada mereka agar bersabar terhadap kezhaliman para penguasa, mendengar dan
mentaati serta menasehati mereka. Beliau mengukuhkan dan menegaskan hal
tersebut, berterus terang dan mengulang-ulang.
Ketiga masalah ini
adalah masalah-masalah yang disebut dalam hadits shahih dari Nabi shallallahu
alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا
وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Sesungguhnya Allah ridha untuk kalian tiga perkara: kalian
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, dan kalian berpegang
teguh dengan tali agama Allah dan tidak berpecah belah, dan kalian saling
menasihati orang yang dikuasakan Allah untuk memimpin kalian.” [H.R. Muslim, no. 1715]
Imam Al-Bukhary
meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dari Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ
فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
“Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari pemimpinnya maka hendaklah
bersabar, karena barangsiapa keluar sejengkal dari (ketaatannya kepada) sulthan
(penguasa) maka ia mati dengan mati Jahiliyah.” [H.R. Bukhary dan Muslim]
Diriwayatkan juga dari
Junadah bin Abu Umayah. Dia berkata, “Kami masuk kepada Ubadah bin Ash-Shamit
ketika dia sakit, maka kami katakan, ‘Semoga Allah memperbaiki Anda, mohon
diceritakan satu hadits yang karenanya Allah memberi manfaat kepada Anda, yang
Anda mendengarnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.’ Maka
dia bertanya, ‘Kami didakwahi oleh Nabi, maka kami pun berbaiat kepadanya. Maka
di antara yang beliau ambil (sumpah setianya) atas kami adalah: Kami berbaiat
untuk selalu mendengar dan taat dalam kesukaan kami dan mengalahkan kepentingan
kami, dan untuk tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya, kecuali bila kamu
melihat kekufuran yang nyata yang mana kamu memiliki bukti dari Allah.” [H.R.
Bukhary, 8/87, dan Muslim, no. 1709]
Sumber: Syarh Masaail
Al-Jahiliyyah, Mahmud Syukry Al-Alusy
Penerjemah: Agus Hasan
Bashory
Diketik ulang dari buku ‘Mewaspadai 100 Perilaku Jahiliyah’
No comments:
Post a Comment