Saturday, February 16, 2013

PERILAKU JAHILIYAH: 03 Tidak Patuh Pada Pemimpin


Sesungguhnya menyalahi Waliy Al-Amr (pemimpin) dan ketidakpatuhan kepadanya –menurut mereka- adalah satu keutamaan. Sebagian dari mereka enjadikannya sebagai sebuah agama, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menentangnya dan memerintahkan kepada mereka agar bersabar terhadap kezhaliman para penguasa, mendengar dan mentaati serta menasehati mereka. Beliau mengukuhkan dan menegaskan hal tersebut, berterus terang dan mengulang-ulang.

Ketiga masalah ini adalah masalah-masalah yang disebut dalam hadits shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

“Sesungguhnya Allah ridha untuk kalian tiga perkara: kalian menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, dan kalian berpegang teguh dengan tali agama Allah dan tidak berpecah belah, dan kalian saling menasihati orang yang dikuasakan Allah untuk memimpin kalian.” [H.R. Muslim, no. 1715]

Imam Al-Bukhary meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:


مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ

“Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari pemimpinnya maka hendaklah bersabar, karena barangsiapa keluar sejengkal dari (ketaatannya kepada) sulthan (penguasa) maka ia mati dengan mati Jahiliyah.” [H.R. Bukhary dan Muslim]

Diriwayatkan juga dari Junadah bin Abu Umayah. Dia berkata, “Kami masuk kepada Ubadah bin Ash-Shamit ketika dia sakit, maka kami katakan, ‘Semoga Allah memperbaiki Anda, mohon diceritakan satu hadits yang karenanya Allah memberi manfaat kepada Anda, yang Anda mendengarnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.’ Maka dia bertanya, ‘Kami didakwahi oleh Nabi, maka kami pun berbaiat kepadanya. Maka di antara yang beliau ambil (sumpah setianya) atas kami adalah: Kami berbaiat untuk selalu mendengar dan taat dalam kesukaan kami dan mengalahkan kepentingan kami, dan untuk tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya, kecuali bila kamu melihat kekufuran yang nyata yang mana kamu memiliki bukti dari Allah.” [H.R. Bukhary, 8/87, dan Muslim, no. 1709]


Sumber: Syarh Masaail Al-Jahiliyyah, Mahmud Syukry Al-Alusy
Penerjemah: Agus Hasan Bashory
Diketik ulang dari buku ‘Mewaspadai 100 Perilaku Jahiliyah’ 

No comments:

Post a Comment