Sunday, February 17, 2013

Hak Allah Atas Hamba-Nya

Hak Allah atas penduduk langit dan bumi adalah agar mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya, menaati dan tidak bermaksiat kepada-Nya, mengingat dan tidak melupakan-Nya, serta mensyukuri dan tidak mengingkari-Nya. Maka barangsiapa tidak menunaikan kewajibannya itu, berarti telah melanggar fitrahnya. Entah disebabkan karena kelemahan, kebodohan, berlebih-lebihan ataupun karena terlalu menganggap remeh.

Oleh karena itu, sekiranya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi, maka siksaan itu bukanlah bentuk kezhaliman Allah kepada mereka, dan jika Allah mengasihi mereka, maka kasih sayang-Nya melebihi perbuatan baik yang telah dilakukan hamba-Nya.

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu anh, dia berkata, “Aku pernah membonceng Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di atas keledainya yang dinamai dengan Ufair, kemudian beliau bersabda, “Wahai Muadz, apakah kamu tahu apa hak Allah atas hamba-Nya? Dan apa hak hamba atas Allah Ta’ala?” Aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«فَإنَّ حَقَّ اللهِ عَلَى العِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ وَلا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً، وَحَقُّ العِبَادِ عَلَى اللهِ عَزّ وَجَلّ أَنْ لا يُعَذِّبَ مَنْ لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً»

“Sesungguhnya hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya adalah hendaknya mereka menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-nya dengan sesuatu pun. Sedangkan hak hamba yang harus dipenuhi Allah adalah Dia tidak mengadzab hamba-Nya yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.”

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apakah boleh aku sampaikan kabar gembira ini kepada manusia?”

Beliau menjawab, “Jangan kau sampaikan kabar gembira ini, sehingga akan membuat mereka bergantung (pasrah).” (H.R. Bukhary, no. 2856, dan Muslim, no. 30)



Sumber: Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islaamy, Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiry
Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Pustaka Darus Sunnah


No comments:

Post a Comment