Thursday, February 14, 2013

Keutamaan dan Balasan Bagi Ahlu Tauhid

Firman Allah Ta’ala:

{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ (82)}

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-An’am: 82)

{وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍۢ رِّزْقًۭا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًۭا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌۭ مُّطَهَّرَةٌۭ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ}

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah: 25)

Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu anh, Nabi shallallahu alahi wa sallam bersabda:


«مَنْ شَهِدَ أَنْ لا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُاللهِ وَرَسُولُه وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهُ الجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ العَمَلِ»

“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dan Isa adalah kalimat-Nya yang diberikan kepada Maryam dan roh dari-Nya, dan juga bersaksi bahwa surga itu adalah benar dan neraka itu adalah benar, maka Allah Ta’ala akan memasukkannya ke dalam surga sesuai dengan amal perbuatannya.” (H.R. Bukhary, no. 3435, dan Muslim, no. 28)

Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu anh, dia berkata, “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam seraya berkata: “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan al-mujibatan (dua keharusan)?” Beliau menjawab:

«مَنْ مَاتَ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً دَخَلَ الجَنَّةَ، وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً دَخَلَ النَّار»

“Barangsiapa meninggal dunia dan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun maka ia masuk surga, sedang orang yang meninggal dunia dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah, maka ia akan masuk surga.” (H.R. Muslim, no. 5)

-------------------------------

Sumber: Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islaamy, Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijiry
Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Pustaka Darus Sunnah

No comments:

Post a Comment