Firman Allah Ta’ala:
{الَّذِينَ
آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ
مُهْتَدُونَ (82)}
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-An’am: 82)
{وَبَشِّرِ
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن
تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍۢ رِّزْقًۭا ۙ قَالُوا۟
هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًۭا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ
أَزْوَٰجٌۭ مُّطَهَّرَةٌۭ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ}
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada
kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah: 25)
Dari Ubadah
bin Shamit radhiyallahu anh, Nabi shallallahu alahi wa sallam
bersabda:
«مَنْ
شَهِدَ أَنْ لا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُاللهِ وَرَسُولُه وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهُ الجَنَّةَ
عَلَى مَا كَانَ مِنَ العَمَلِ»
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
dan bahwa Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dan Isa adalah kalimat-Nya yang
diberikan kepada Maryam dan roh dari-Nya, dan juga bersaksi bahwa surga itu
adalah benar dan neraka itu adalah benar, maka Allah Ta’ala akan memasukkannya
ke dalam surga sesuai dengan amal perbuatannya.” (H.R. Bukhary, no. 3435, dan Muslim,
no. 28)
Diriwayatkan
dari Jabir radhiyallahu anh, dia berkata, “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam seraya berkata: “Wahai Rasulullah, apakah
yang dimaksud dengan al-mujibatan (dua keharusan)?” Beliau menjawab:
«مَنْ
مَاتَ لا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً دَخَلَ الجَنَّةَ، وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ
شَيْئاً دَخَلَ النَّار»
“Barangsiapa meninggal dunia dan tidak mempersekutukan Allah
dengan sesuatu pun maka ia masuk surga, sedang orang yang meninggal dunia dalam
keadaan mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Allah, maka ia akan masuk
surga.” (H.R. Muslim,
no. 5)
-------------------------------
Sumber: Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islaamy, Muhammad
bin Ibrahim At-Tuwaijiry
Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Pustaka Darus Sunnah
No comments:
Post a Comment