Termasuk sifat
orang-orang Jahiliyyah adalah menuduh orang-orang yang mengikuti kebenaran
sebagai orang yang tidak ikhlas dan berambisi mencari dunia. Maka Allah Ta’ala
membantah mereka dengan sabda Nabi-Nya yang Dia ceritakan dalam kisah Nuh alaihissalam:
{ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلْأَرْذَلُونَ (111) قَالَ
وَمَا عِلْمِى بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ (112) إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّى
ۖ لَوْ تَشْعُرُونَ (113) }
“Mereka
berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu
ialah orang-orang yang hina?" Nuh menjawab: "Bagaimana aku
mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? Perhitungan
(amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu
menyadari.”
(Q.S. Asy-Syu’ara: 111-113)
Maksud
mereka, “Para pengikutmu itu kaum fakir miskin. Mereka beriman kepadamu untuk
mendapatkan kehidupan yang mereka inginkan. Keimanan mereka bukan karena dalil
yang membuktikan kebenaran ajaran yang kau bawa.” Karena itu, Allah membantah
mereka dengan bantahan di atas.
Sumber: Syarh Masaail
Al-Jahiliyyah, Mahmud Syukry Al-Alusy
Penerjemah: Agus Hasan
Bashory
Diketik ulang dari buku
‘Mewaspadai 100 Perilaku Jahiliyah’
No comments:
Post a Comment