Akar Pohon Beringin Sumber Foto: http://forclime-photocontest.com |
Menurut kepercayaan animisme, zat ruh itu mengisi
segala sesuatu dan memberi hidup kepada seluruh makhluk, berhubungan erat
dengan masyarakat secara komunal, pada suku-suku bangsa Indonesia mengikat
anggota-anggota keluarga dari berbagai golongan satu sama lain menjadi satu, di
mana perorangan (orang seorang) tinggal di belakang sekali. Semakin orang
Indonesia berperasaan individualitas oleh perkembangan masyarakatnya dalam
perkenalan dengan agama-agama Kristen dan Islam, semakin ia menjadi sadar bahwa
ia memiliki suatu ruh pribadi (persoonlijk). Bahkan binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang sangat penting artinya bagi manusia dianggap memiliki ruh
manusia.
Dari segala makhluk, manusialah yang ada di tingkat
tertinggi. Oleh karena itu pada manusia dianggap ada zat ruh yang tertinggi.
Penyakit atau sakit pada anggota-anggota badan disebabkan karena kekurangan zat
ruh, sehingga orang berdaya upaya untuk menambah kekurangan zat ruh itu dengan
zat ruh orang lain atau dari tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang. Demikianlah
sebagian perbuatan pemenggalan kepala orang lain, gunanya untuk memiliki zat
ruh si korban dengan diminum darahnya atau dimakan benak otaknya, agar menjadi
tambah berani karena zat ruhnya makin berlimpah-limpah.
Demikian pula orang tidak memakan daging binatang
rusa atau kijang atau sebangsanya, karena dijaga jangan sampai watak binatang
tersebut pindah kepada dirinya menjadi pengecur. Arah juga dianggap menjadi
tempat persemayaman zat ruh, sehingga sering dijadikan sajian atau buat
bagian-bagian rumah atau senjata, agar menjadi tambah kuat dan bertuah. Meminum
darah pihak lain juga dilakukan untuk mengadakan perjanjian perdamaian atau
persaudaraan, di Ambon disebut pella dan saudara pella itu lebih
erat daripada saudara kandung.
Sumber foto: moonerarea.blogspot.com |
Ludah dari orang—orang terhormat sering diinginkan
orang untuk menjadi obat. Rambut juga memainkan peranan yang penting juga.
Kebiasaan memotong rambut bersumber dari kepercayaan ini juga. Ibu-ibu
menggosokkan rambutnya di tempat yang sakit pada anak-anaknya. Pelbagai
kesaktian berdasarkan kepercayaan bahwa orang dapat menguasai seluruh zat ruh
orang lain asal dapat menguasai sehelai rambut orang tersebut.
Juga dengan nafasnya orang dapat menyembuhkan orang
sakit dengan cara ditiup-tiupkan nafasnya kepada si sakit. Bahkan dengan
memegang si sakit sudah dapat disembuhkannya. Oleh karena itu maka meniup-niup,
meraba-raba dan menggosok-gosokkan tangan terdapat dalam ilmu pengobatan
Indonesia.
Kepercayaan kepada binatang-binatang dan
tumbuh-tumbuhan bahwa mempunyai zat ruh manusia, sehingga banyak binatang yang
dipuja oleh manusia, juga tumbuh-tumbuhan, seperti pohon beringin dipuja oleh
orang karena dianggap mempunyai zat ruh manusia. Orang menganggap, bahwa zat
ruh manusia pindah kepada binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan tersebut.
Sumber: Aliran Kebatinan dan Kepercayaan di Indonesia, Prof. Kamil Kartapradja, Yayasan MasAgung, Jakarta 1985
SERIAL "KEPERCAYAAN ANIMISME"
No comments:
Post a Comment