Monday, February 18, 2013

Ilmu dan Iman




Sebaik-baik hasil yang diperoleh manusia dan direngkuh hatinya adalah ilmu dan iman. Dengan kedua hal inilah seorang hamba bisa meraih derajat yang tinggi di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah Ta’ala menyebutkan keduanya di dalam firman-Nya:

{ وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ ۖ }

“Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit” (Q.S. Ar-Ruum: 56)

Begitu pula, dalam firman Allah Ta’ala:

{ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍۢ }

“niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujadilah: 11)

Orang-orang yang beriman dan berilmu itu adalah ikhtishaar atau intisari dari semua makhluk.  Merekalah yang berhak menyandang derajat tinggi.

Namun sayangnya sebagian besar manusia masih keliru dalam memahami hakikat ilmu dan iman, dua sarana untuk meraih kebahagiaan dan derajat yang tinggi. Akibatnya, masing-masing golongan mengira bahwa ilmu dan iman yang mereka miliki adalah ilmu dan iman yang dapat membuat mereka memperoleh kebahagiaan, padahal sebenarnya tidak demikian. Justru, sebagian besar dari mereka tidak mempunyai iman yang menyelamatkan dan ilmu yang mengangkat derajat mereka. Mereka telah menutup jalan untuk meraih ilmu dan iman yang dibawa dan diserukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada seluruh umatnya. Padahal, ilmu dan iman itulah yang menjadi pegangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat sepeniggal beliau, beserta semua orang yang mengiktui jalan dan jejak mereka.




Sumber: Fawaaid Al-Fawaaid, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
terjemahan Pustaka Imam Asy-Syafi'i

No comments:

Post a Comment